Tatkala 1624 Sultan Agung dari Mataram menaklukkan Madura dan pemerintah pulau itu dibawa di bawah Cakraningrats garis pangeran tunggal- – The Cakrangingrat keluarga menentang pemerintahan Jawa Tengah dan sering menaklukkan sebagian besar Mataram – -
Kemudian Perang Jawa Pertama Suksesi antara Amangkurat III dan pamannya Pangeran Puger Belanda menguasai bagian timur Madura tahun 1705 – - Pengakuan Belanda atas Puger dipengaruhi oleh penguasa West Madura Cakraningrat II yang diduga telah mendukung klaim Puger dalam harapan bahwa perang baru di Jawa Tengah akan memberikan Madura dengan kesempatan untuk mengganggu – - Namun sementara Amangkurat ditangkap dan diasingkan ke Ceylon Puger mengambil gelar Pakubuwono I dan menandatangani perjanjian dengan Belanda yang diberikan keTatkala mereka East Madura – -
The Cakraningrats setuju untuk membantu Belanda meredam pemberontakan 1740 di Jawa Tengah kemudian pembantaian Cina tahun 1740 – - Dalam perjanjian 1743 dengan Belanda Pakubuwono I menyerahkan kedaulatan penuh Madura keTatkala Belanda yang diperebutkan oleh Cakraningrat IV – - Cakraningrat melarikan diri ke Banjarmasin berlindung dengan bahasa Inggris dirampok dan dikhianati oleh sultan dan ditangkap oleh Belanda dan diasingkan ke Tanjung Harapan – -
Belanda terus pembagian administratif Madura dari empat negara masing-masing dengan bupati mereka sendiri – - Pulau ini awalnya penting sebagai sumber pasukan kolonial dan Tatkala paruh kedua abad kesembilan belas menjadi sumber utama garam untuk wilayah yang dikuasai Belanda di Nusantara – -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar